Sabtu, 31 Maret 2012

Langkah Menuju KTT G-20


Langkah Menuju KTT G-20
Lourdes Aranda, Duta Besar; Sherpa Meksiko untuk G-20
SUMBER : KOMPAS, 31 Maret 2012



Lebih kurang 100 hari telah berlalu sejak Meksiko memangku jabatan sebagai pimpinan G-20. Masih tersisa sejumlah pertemuan penting pada kurun waktu kepemimpinan di G-20 ini, di antaranya konferensi tingkat tinggi yang akan dilangsungkan di Los Cabos, 18-19 Juni 2012.

Sekarang ini momentum yang tepat untuk berhenti sejenak dan merefleksikan perkembangan yang telah dicapai selama ini serta sejumlah tugas yang masih harus diselesaikan demi tercapainya kesuksesan pada konferensi tingkat tinggi (KTT) di Los Cabos mendatang.

Pentingnya pertemuan tingkat tinggi di Los Cabos tersebut tidak perlu diragukan lagi. Meksiko menerima jabatan pimpinan G-20 di tengah situasi ekonomi global yang kompleks. Peluang untuk mengatasi tahap sulit ini tergantung pada kemampuan komunitas internasional untuk menerapkan tindakan-tindakan unilateral dan untuk bertindak secara teratur. Untuk mewujudkan ini, dibutuhkan kepemimpinan dan untuk itulah G-20 memiliki peranan sangat penting.

Dalam waktu singkat, G-20 telah berubah menjadi mekanisme yang unggul untuk mengoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam bidang ekonomi, mendorong perbaikan di sektor arsitektur keuangan internasional, serta memberikan kontribusi dalam lingkup yang stabil dengan harapan akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan semua negara. Ini adalah sarana terbaik yang dapat kita persiapkan untuk mengatasi tantangan ekonomi global yang sedang kita hadapi dengan cara yang tertata.

Meksiko mengambil peran aktif dan konstruktif dalam proses ini. Pertemuan para Sherpa, menteri dan wakil menteri keuangan, serta pimpinan Bank Sentral telah membuka sebuah diskusi yang terperinci mengenai prioritas selama kepemimpinan Meksiko dalam G-20. Demikian juga dengan pertemuan para menteri luar negeri yang baru saja berlangsung.

Dalam rapat-rapat kelompok kerja, seminar, dan pelatihan, tema-tema mengenai pertumbuhan, arsitektur keuangan internasional, dan regulasi keuangan semakin dimantapkan.

Pertemuan pertama para menteri luar negeri G-20, di mana sembilan negara non-anggota juga diundang, telah memberikan manfaat yang besar dalam upaya menganalisis secara kritis dan konstruktif target-target paling penting dalam pemerintahan global. Dalam pertemuan ini juga didiskusikan tema-tema mendasar, seperti legitimasi dan efisiensi G-20, selain juga interaksi antara kepentingan-kepentingan nasional dan tantangan global.

Para menteri luar negeri merekomendasikan beberapa langkah, di antaranya untuk memanfaatkan dengan lebih baik institusi-institusi sistem multilateral dan mengikuti secara ketat perkembangan komitmen yang telah diambil dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi sebelumnya. Digarisbawahi juga peran lebih besar yang harus diambil oleh kementerian-kementerian luar negeri untuk menghubungkan tugas dari departemen yang berbeda dan badan-badan yang turut ambil bagian dalam upaya pencapaian target global tersebut.

Para menteri keuangan mencapai beberapa kesepakatan yang signifikan. Kesepakatan itu, di antaranya, menekankan komitmen untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dan peningkatan lapangan pekerjaan, mengevaluasi sejauh mana kemampuan Eropa mengerahkan sumber daya yang lebih besar dan efektif dalam mengatasi masalah mereka, mengadopsi sebuah agenda pencatatan dan pendidikan keuangan, membuat laporan mengenai akibat dari ketidakstabilan harga-harga bahan pokok, serta meminta laporan mengenai pertumbuhan hijau.

”Think20”

Para Sherpa juga telah menyetujui pedoman spesifik untuk kegiatan di bidang pertanian, lapangan kerja dan perdagangan, serta memberikan perhatian pada perkembangan yang telah diwujudkan dalam pertemuan-pertemuan tingkat menteri dan kelompok kerja.

Untuk pertama kali dalam kerangka kerja G-20, pendekatan terhadap institusi investigatif diwujudkan melalui pertemuan yang disebut ”Think20” yang merupakan tambahan dari pendekatan terhadap sektor sosial: pengusaha (B20), kaum muda (Y20), serikat kerja (L20), dan lembaga swadaya masyarakat yang semuanya telah memperkaya diskusi para pejabat tinggi di Los Cabos.

Isu Struktural

Masa 100 hari berikutnya akan difokuskan pada agenda yang akan mengantar G-20 pada tema-tema lebih luas di luar hal-hal yang mendesak tanpa mengabaikan masalah-masalah yang harus segera dituntaskan. Agenda ini menyangkut tema-tema struktural yang akan menjadi kunci dalam penapaian target jangka menengah.

Untuk mewujudkannya, akan dilangsungkan beberapa pertemuan Sherpa, para menteri keuangan, dan ekonomi. Pertemuan-pertemuan ini akan membantu G-20 mempertajam tema-tema dalam agenda pertumbuhan, pembangunan, energi, dan kebutuhan pokok, termasuk masalah keuangan dan lapangan kerja. Targetnya, mewujudkan kemampuan G-20 dalam mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang dihadapi dunia.

Karya G-20 harus tecermin dalam pertumbuhan yang berkesinambungan dan pembangunan yang lebih seimbang. Untuk itu, hasil yang diperoleh harus mengarah bukan hanya pada tata ekonomi global yang lebih baik, melainkan juga perbaikan nyata dalam lingkup sosial.

Keuangan yang solid dan pengalaman dalam mengatasi berbagai krisis ekonomi pada masa lalu—ditambah lagi dengan prestasi-prestasi sebagai panitia penyelenggara dan pimpinan di COP 16—telah membuat Meksiko tidak hanya memiliki kemampuan untuk memimpin forum yang sangat penting dalam pemerintahan global ini, tetapi juga memperoleh pengakuan dunia internasional dalam keberhasilan mentransformasikan target-target global yang sedang kita hadapi.

Saya yakin, pada pertemuan tingkat tinggi Los Cabos, Meksiko akan mampu menyelesaikan tugas yang diemban sebagai aktor penanggung jawab yang konstruktif dan disegani di panggung internasional. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar