Sabtu, 27 April 2013

Sikap Menentukan Kesuksesan


Sikap Menentukan Kesuksesan
Billy Boen ;  CEO PT YOT Nusantara; Director PT Jakarta International Management
KORAN SINDO, 26 April 2013

  
Ada 35 bab di buku Young On Top New Edition yang saya tulis. Seringkali di setiap seminar, workshop, training, saya diminta untuk memberikan intisari dari apa yang saya tulis. 

Sungguh tidak mudah, kenapa? Karena selama 2,5 tahun saya menulis buku tersebut dan dibutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk menulis pengembangan dari buku tersebut. Kata per kata saya coba rangkai sedemikian rupa sehingga para pembaca bisa mengerti setiap pesan yang ingin saya sampaikan di buku tersebut. 

Meringkas atau menyebutkan intisari dari buku yang saya tulis itu akan menghilangkan esensi dari setiap kata dan pesan yang ingin saya share kepada seluruh pembaca. Di setiap kesempatan saya berbagi, baik di program mingguan Young On Top di Metro TV maupun di rangkaian Young On Top Campus Roadshow dan Young On Top National Conference, ada tiga hal yang saya secara konsisten saya sampaikan: passion, dream big, dan great attitude. 

Ya, tiga hal inilah yang wajib dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses; bukan sukses yang didapat secara instan dan hilangnya pun instan, melainkan sukses yang berproses dan tidak pudar. Passion adalah sesuatu yang kita cintai, bukan sesuatu yang kita inginkan. Bukan tujuan. Bukan juga sesuatu yang kita sudah mahir. Passion sudah ada di dalam diri kita sendiri. 

Tanyakan ke diri sendiri, “Apa yang saya suka?” dan jawablah dengan jujur. Mengetahui apa passion kita itu penting karena passion adalah faktor ‘X’ yang akan membuat kita terus maju, terus berusaha, meski semua orang bilang hal itu susah atau bahkan tidak mungkin. Dream big. Kenapa penting? Karena kita enggak akan ke mana-mana kalau kita enggak tahu kita mau ke mana. Mimpi itu kan gratis. 

Apakah Anda yang bermimpi ingin menjadi seorang direktur akan harus membayar ke pemerintah lebih tinggi dibandingkan mereka yang bermimpi untuk menjadi seorang manajer? Enggak kan? Nah, kalau bisa bermimpi tinggi, kenapa mesti bermimpi kecil? Rugi dong. Hidup hanya satu kali, cobalah untuk meng-explore diri Anda semaksimal mungkin. Release all your potentials, achieve great things! Kesuksesan orangorang besar di dunia ini bisa tercapai karena pada awal mereka berani, mau, dan berani bermimpi besar. 

Nah, yang terakhir dan merupakan hal yang sangat penting, namun sering dilupakan banyak orang adalah memiliki attitudeyang baik. Saya masih ingat betul ketika saya meminta sekitar 50 orang sukses yang saya kenal untuk menyumbangkan quotes untuk buku Young On Top, Pak Soetikno Soedardjo, pemilik MRA Group, langsung memberikan quote ini: “Sikap yang baik adalah faktor kunci keberhasilan bagi semua orang”. 

Sejujurnya, waktu itu saya sempat sedikit kecewa ketika mendapatkan quotes yang sangat singkat ini. Kenapa? Karena orang-orang lain yang saya mintakan quotes membutuhkan waktu sekitar satu minggu atau bahkan ada yang sampai satu bulan untuk kembali ke saya dengan sebuah quote. Mereka merasa harus memberikan quote terbaiknya karena akan dicetak di dalam sebuah buku. Quote-nya pun panjang. 

Rata-rata sekitar 2-3 kalimat. Tidak ada quote yang sependek 10 kata seperti yang diberikan Pak Soetikno. Saya sempat berpikir, “Hmm, kok Pak Tikno (nama panggilannya) ngasih quote-nya cuma begini?” Tapi, sejalannya dengan waktu, sejak buku Young On Top terbit, menjadi Best Seller, dan hingga detik ini, saya merasa bahwa quote dari Pak Tikno itu sangat tepat. Quote ini sering saya share ke publik. 

Saya benar-benar percaya dan merasa bahwa sikap yang baik itu diperlukan oleh semua orang yang ingin sukses. Semakin banyak orang sukses yang saya kenal sepanjang empat tahun terakhir ini, semakin saya melihat dengan kepala sendiri, betapa sikap yang baik itulah yang menjadi kunci keberhasilan mereka, selain tentunya karena mereka melakukan apa yang mereka cintai dan tidak takut bermimpi besar. 

Ketika saya datang ke sebuah seminar tertutup yang mendatangkan seorang pembicara, Sir Richard Branson, pemilik Virgin Group yang memiliki sekitar 350 perusahaan, saya juga melihat betapa attitude- lah yang juga ikut berperan penting dalam kesuksesan yang diraihnya. Sir Richard masuk ke dalam ruangan dengan penuh senyum, memakai baju batik, dan duduk dengan postur tubuh yang memperlihatkan kerendahan hatinya. 

Selama berbicara pun, dia tidak pernah sekalipun menyombongkan dirinya. Dalam penuturan katanya selama 1,5 jam, dia seringkali mengungkapkan bahwa kesuksesan yang dimiliki Virgin Group bukanlah karena dia seorang, tapi karena seluruh karyawannya. Sulit untuk saya menjelaskan di dalam tulisan ini satu per satu apa yang dikatakannya sehingga saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dia seorang pengusaha yang memiliki attitude yang baik. 

Di lain kesempatan, saya juga datang ke seminar yang menghadirkan beberapa pembicara yang merupakan para pebisnis dan CEO sukses dari Tanah Air. Salah satu pembicaranya adalah Pak Hary Tanoesoedibjo. Satu hal yang paling saya ingat adalah ketika seseorang bertanya, “Pak, di dalam merekrut karyawan, apa yang paling Bapak cari dari karyawan tersebut?” Jawaban dari Pak Hary, “Dua hal. 

Pertama, integritas. Kedua, attitude yang baik. Saya tidak perlu orang yang pintar, saya perlu orang yang memiliki attitude yang baik.” Saya masih ingat betul apa yang saya katakan dalam hati kala itu, “Wow, saya juga sering bilang gitu (Saya enggak butuh orang yang pintar, saya butuh orang yang punya attitude yang baik).” Mungkin Anda bertanya, “Attitude yang baik itu yang bagaimana?” 

Banyak. Saya enggak mungkin jelaskan satu per satu. Banyak yang mungkin sudah Anda tahu, dan mungkin banyak yang telah Anda lupakan. Di antaranya memiliki integritas, open minded, respect terhadap orang lain, go for extra mile, menghargai team work, selalu mau belajar, enggak pelit ketika berbagi (ilmu, tenaga, waktu, uang, ide, dan lain-lain), tidak pantang menyerah, selalu berusaha semaksimal mungkin, rendah hati, dan seterusnya.

Apakah Anda selalu, tanpa pernah lupa sekalipun, bilang “terima kasih” kepada satpam yang membukakan pintu Anda ketika Anda masuk ke dalam mal? Atau ketika pelayan di restoran menaruhkan minuman yang Anda pesan? Atau, ketika pembantu di rumah menaruh masakan di meja untuk Anda santap sekeluarga? Apakah Anda selalu minta maaf ketika Anda tahu Anda telah berbuat salah? 

Baik apakah Anda telah berbuat salah kepada supir, pembantu, office boy, dan tim Anda di kantor? Apakah Anda selalu bilang kata “tolong” ketika Anda sedang membutuhkan pertolongan, atau ketika Anda sedang memerintahkan suatu hal kepada tim Anda di kantor, supir, dan pembantu Anda di rumah? Yang saya mau tekankan di sini adalah attitude yang baik itu semuanya ihwal yang sudah kita sama-sama ketahui bersama. 

Percaya deh, di dalam hati, kita tahu kok bagaimana untuk menjadi orang yang memiliki sikap yang baik. Pertanyaannya: Apakah Anda merasa untuk menjadi seseorang yang memiliki sikap yang baik itu penting atau tidak? Selama Anda tidak merasa itu penting, Anda tidak akan berusaha. Anda akan melupakan hal itu. Anda tidak akan pernah menjadi orang yang memiliki sikap yang baik. 

Kalau ini yang terjadi, jangan heran kalau Anda masih belum sukses. Atau, mungkin Anda pernah sukses dan sekarang Anda sedang berada di bawah. Kalau bisa menjadi orang yang memiliki attitude yang baik, kenapa milih untuk tidak? See you ON TOP!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar