Sabtu, 31 Agustus 2013

Bukan sebuah Keberuntungan

Bukan sebuah Keberuntungan
Billy Boen ;   CEO PT YOT Nusantara; Director PT Jakarta International Management (JIM); Shareholder, Rolling Stone Café
KORAN SINDO, 30 Agustus 2013



Seringkali ketika kita bertanya kepada orang yang sudah sukses bagaimana cara dia meraih suksesnya, mereka menjawab, ”Ah, saya beruntung aja.” Apakah benar demikian? 

Menurut pengamatan saya, mereka yang sudah sukses dan menjawab seperti itu karena mereka tidak ingin menyombongkan diri. Kalau digali lebih dalam lagi, saya 100% yakin mereka sukses karena kerja kerasnya. Mereka fokus pada target yang ingin mereka capai. Mereka tidak mungkin tidak menemukan kesulitan sama sekali di dalam perjalanannya menuju sukses. Mereka biasanya memilih untuk tidak give up hingga mereka mencapai apa yang mereka inginkan. 

Namun, mereka juga percaya bahwa tanpa unsur keberuntungan, mereka pun tidak akan mampu meraih suksesnya. Socrates, seorang filosof pernah, mengatakan, ”Luck is when preparation meets opportunity.” Pepatah ini kembali dipopulerkan oleh Oprah Winfrey beberapa tahun lalu. Apa maksud dari pepatah ini? Seseorang akan menjadi ”beruntung” ketika dia sudah ”siap” ketika kesempatan hadir di depannya. Maksudnya begini.. Anggap saja bus yang lewat di depan rumah Anda melambangkan sebuah kesempatan. 

Kalau misal Anda ingin pergi ke suatu tempat dan Anda belum bersiap-siap ketika bus yang seharusnya membawa Anda ke tempat tujuan lewat, apa yang terjadi? Jelas kesempatan tersebut lewat begitu saja di depan Anda. Namun, kalau Anda sudah siap ketika bus tersebut lewat di depan rumah Anda, apa yang akan terjadi? Anda akan naik ke bus tersebut dan Anda pun akan mencapai tempat yang dituju. 

Benar? Dengan kata lain, kesiapan Anda yang bertemu dengan kesempatan yang ada-lah yang membuat Anda ”beruntung” bisa lebih dekat dengan tujuan yang ingin Anda capai. Di dunia bisnis yang saya geluti sekarang ini, saya rasakan benar pepatah ini. Kalau Anda pernah berkeinginan berbisnis, yang Anda harus lakukan ya persiapkan diri Anda. 

Saya tidak sedang membahas soal modal uang loh ya karena di luar sana banyak sekali orang kaya (secara finansial) yang bingung mau diapakan uangnya. Semakin Anda ”siap”, akan semakin banyak pula kesempatan yang akan datang menghampiri Anda. Mungkin yang ada di benak Anda, ”Apa yang harus saya persiapkan supaya banyak kesempatan yang menghampiri?” Yang pasti, wawasan, kemampuan, dan karakter. 

Semakin luas wawasan seseorang akan semakin banyak ilmu yang dia miliki. Dengan demikian, jaringan pertemanannya pun akan semakin luas pula. Banyak orang yang ingin punya jaringan yang luas, tapi ketika bertemu orang yang baru kenal bingung harus bicara apa. Kalau wawasan Anda luas, apa pun bisa Anda jadikan topik untuk membuka percakapan. Anda akan mampu bicara seru dengan orang yang baru Anda kenal selama ”berjam-jam”. 

Nah, kalau ini sudah Anda bisa lakukan, akan semakin banyak kesempatan yang datang. Kok bisa? Kesempatan itu banyak yang datang karena pertemanan. Kemampuan. Apa yang saya maksud di sini? Kalau bahasa Inggrisnya: skill. Kompetensi. Apa pun yang Anda ingin lakukan, pastikan untuk berlatih. Jam terbang sangat menentukan. Semakin tinggi jam terbang Anda, kemampuan Anda pasti akan semakin berkembang. 

Malcolm Gladwell telah memopulerkan teori ”10.000 jam”, yang artinya apabila seseorang sudah melakukan ”10.000 jam”, dia akan sudah dikategorikan sebagai expert (ahli). Kemungkinan besar dia sudah mahir dalam melakukan hal tersebut. Berlatih adalah kuncinya. Tapi, kalau hanya berlatih, belum tentu juga kemampuan Anda akan berkembang. Apa maksudnya? Ada pepatah yang mengatakan, ”Perfect practice makes perfect.

Jadi bukan lagi hanya berlatih yang akan membuat Anda menjadi lebih baik, melainkan latihan yang baiklah yang akan membuat Anda menjadi lebih baik. Rata-rata semua orang sadar bahwa mengembangkan kemampuan itu perlu. Tapi, kenapa masih banyak sekali orang yang tidak mengembangkan kemampuan? Saya tidak punya jawaban untuk hal ini. Yang pasti, mereka yang sadar akan pentingnya mengembangkan kemampuan, tapi tidak melakukannya memiliki kesempatan untuk sukses lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang sadar dan berusaha untuk terus mengembangkan kemampuannya. 

Karakter adalah salah satu hal yang paling saya sering dengungkan. Menurut saya, memiliki karakter yang baik adalah salah satu kunci sukses yang paling mendasar. Sayangnya, seperti yang saya katakan di atas, banyak yang tahu akan hal ini, tapi tidak melakukannya. Apa saja contoh karakter yang tidak baik? Saya bisa tuliskan ”berjuta- juta” lembar contohnya di antaranya meremehkan orang lain, mudah menyerah, tidak berpikiran terbuka, berbicara kasar, melakukan seadanya (tidak berusaha semaksimal mungkin), cepat puas, malas, merasa sudah yang paling pintar, tidak ingin belajar, sombong, dan lain-lain. 

Kenapa menurut saya karakter juga akan dapat membuat Anda beruntung dan sukses? Karena kalau Anda memiliki karakter-karakter yang saya sebutkan di atas, kemungkinan besar teman Anda sedikit. Nah, kalau teman Anda sedikit, pasti sedikit pula yang ingin mengajak Anda untuk berkolaborasi. Di dalam dunia kerja maupun dunia bisnis, kunci kesuksesannya adalah kolaborasi. 

Jadi, kalau yang mengajak Anda untuk berkolaborasi saja sedikit jumlahnya, ya kemungkinan Anda akan sukses pun secara otomatis sedikit jumlahnya. Tidak ada satu orang pun yang bisa sukses sendirian. Kita perlu bantuan orang lain untuk sukses. Kalau Anda tidak memiliki karakter yang baik, mana ada orang yang mau bantu Anda? Begitu juga sebaliknya, kalau Anda adalah orang yang memiliki karakter yang baik, percaya deh, akan ada banyak orang yang mau berkolaborasi atau membantu Anda meraih apa yang ingin Anda raih. 

Balik lagi soal keberuntungan. Kalau Anda ingin beruntung, Anda tidak bisa hanya duduk diam dan menunggu ”durian jatuh”. Kalau Anda ingin beruntung, Anda harus siap dan mengejar apa yang ingin Anda raih. Kesempatan akan datang ke orang-orang yang benar-benar menginginkannya. Dan ya itu tadi, kalau kesempatan datang, kemudian Anda pun belum siap, Anda akan menyia-siakan kesempatan itu tadi. Last but not least, kesempatan itu sebenarnya ada di mana-mana. 

Asal Anda mau peka, Anda akan bisa melihat ”kesempatan-kesempatan” itu. Banyak orang yang selalu mengeluh bahwa kesempatan belum datang kepadanya. Padahal, kemungkinan besar, kesempatannya sudah ada, tapi dia tidak menyadari semata karena dia belum siap. Mungkin karena dia belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengambil kesempatan itu sehingga dia tidak ”melihat” kesempatan tersebut yang sudah ada di depan mata. Persiapkan diri Anda: perluas wawasan, pertajam kemampuan, dan milikilah karakter yang baik. Good luck dan jangan kaget kalau Anda sudah melakukan ketiga hal ini, Anda akan menjadi orang yang beruntung. See you ON TOP! ●  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar