Jumat, 31 Januari 2014

Police of the Month

                             Police of the Month

Herie Purwanto  ;   Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas)
Polres Pekalongan Kota
SUARA MERDEKA,  30 Januari 2014
                                                                                                                        
                                                                                         
                                                      
Salah satu wujud penghargaan atas kerja anggota polisi di jajaran Polres Pekalongan Kota adalah dengan memberikan penghargaan ”Police of the Month”.
Penghargaan ini diberitakan kepada polisi yang memiliki dedikasi, loyalitas dan disiplin, ketakwaan, serta menguasai dan mempraktikkan bidang tugasnya dengan baik. Ada tiga kategori, yaitu polisi terbaik bulan ini dengan kategori pembinaan, fungsional dan Bhabinkamtibmas.

Hadiah langsung diserahkan oleh Kapolres Pekalongan Kota AKBP Rifki SIK SH pada saat upacara 17- an. Di samping piagam, ada uang pembinaan. Ritual yang kelihatan sepele, sederhana, namun punya dampak psikologis besar bagi organisasi. Lebih-lebih organisasi tersebut adalah institusi kepolisian.

Mengapa? Pertama; profesionalisme, loyalitas, disiplin, dan ketakwaan sejatinya merupakan kewajiban yang harus dipelihara tiap anggota polisi. Doktrin Tri Brata dan Catur Prasetya merupakan tuntunan dan pedoman kerja tiap anggota polisi. Karenanya, sudah menjadi keharusan ketika polisi melaksanakan empat hal yang jadi parameter dalam penilaian tadi.

Dengan mendasari paramater itu apakah telah terjadi hal yang kontraproduktif, sehingga apa yang seharusnya kewajiban perlu diaktualisasikan lagi lewat pemberian reward? Dalam konteks citra Polri secara kelembagaan, mungkin bisa dijawab benar. Upaya menjadi hal yang siginifikan dalam rangka mengeliminasi citra negatif tadi pada pemberian motivasi kepada anggota agar kembali pada jati diri.

Kedua; Polres Pekalongan Kota tidak semata-mata memberikan hukuman atau punishment kepada anggotanya yang bersalah, baik dari aspek disiplin, kode etik maupun pidana, namun secara berimbang memberikan penghargaan kepada yang berprestasi. Ini perlu dalam sebuah organisasi dalam rangka pembinaan dan menjaga motivasi kerja.

Dalam konteks teori, motivasi dapat diartikan kekuatan (energi) yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasme melaksanakan kegiatan, baik bersumber dari dalam individu itu (motivasi intrinsik) maupun dari luar (motivasi ekstrinsik). Penghargaan ''Police of the Month'' menjadi salah satu aplikasi motivasi ekstrinsik.

Teori motivasi Maslow menyebutkan ada lima kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Dalam konteks penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri menjadi relevan. Aktualisasi diri mencakup kebutuhan untuk menjadi kreatif dan mengembangkan potensi serta kemampuan secara maksimal.

Budaya Kerja

Sudah bukan rahasia bahwa pekerjaan polisi penuh dinamika. Ia membutuhkan tidak sekadar pengabdian dasar namun juga pada iktikad dan mindset yang akan berujung pada budaya kerja yang meletakkan peran perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat. Tiga substansi ini menjadi tugas utama polisi secara universal.

Polisi yang bisa menjawab dinamika masyarakat, menempatkan masyarakat sebagai costumer. Menjadi beban moral ketika tidak bisa melayani maksimal. Logikanya, ia mendapat ”penghidupan” dari kepercayaan yang diberikan costumer. Bila kepercayaan ini berpaling maka selesai pula kontrak kerjanya. Inilah konsep pelayanan yang harus menjiwai polisi secara individu.

Mengapa mengedepankan peran individu? Sesuai asas diskresi, anggota kepolisian dibenarkan mengambil tindakan, melanggar hukum sekalipun, ketika tindakan itu demi kepentingan umum. Konteks kepentingan umum harus terukur secara jelas sehingga bisa dipertanggungjawabkan.

Dengan pemahaman ini maka upaya Kapolres Pekalongan Kota memberikan penghargaan kepada anggotanya dalam format ''Police of the Month'' menjadi aplikasi atas kebijakan pimpinan Polri setingkat polres yang memberikan kesempatan anggotanya untuk bisa bekerja profesional dengan mengembangkan potensi diri seluas-luasnya. Bila kebijakan ini berkesinambungan akan menjadi jembatan menuju polisi yang dicintai masyarakat. ●

Tidak ada komentar:

Posting Komentar