Senin, 31 Maret 2014

Media Dakwah Alternatif

Media Dakwah Alternatif

Uwes Fatoni  ;   Dosen Fidkom UIN Bandung,
Peserta Program Sandwich Kemenag RI di Amerika Serikat
REPUBLIKA, 29 Maret 2014
                                      
                                                                                         
                                                             
Saudi memfatwakan larangan terhadap serial kartun superhero Muslim "The 99" dan menganggapnya kartun setan (Republika, 25/3). Kartun ini diadopsi dari komik dengan judul sama karya Dr Naif al Mutawa, seorang psikolog asal Kuwait. Komik itu berisi cerita berdasarkan sejarah dan budaya Islam yang dilengkapi dengan 99 tokoh imajiner seperti Hady, Darr, Mumita, Batina, dan Jabbar yang memiliki kekuatan manusia superhero.

Karena nama-nama itu adalah sifat-sifat Allah yang suci, ulama Saudi menuduh komik tersebut telah mencemarkan ajaran Islam.

Menurut pengarangnya, penggunaan Asmaul Husna sebagai nama tokoh superhero bertujuan semata-mata memperkenalkan sifat-sifat Allah kepada anak-anak, tidak ada maksud menghina Islam. Sejak kemunculannya tahun 2006 silam, serial komik anak-anak ini mendapat sambutan hangat dari anak- anak Muslim Timur Tengah. Ia menjadi bacaan alternatif dari gempuran komik superhero asal Amerika. Komik ini berhasil tersebar ke banyak negara bahkan dialihbentukkan menjadi serial kartun dan film dokumenter "Wham, Bam, Islam". Komik tersebut juga cukup laris di Amerika karena dianggap mengedepankan nilai universal dan toleransi.

Memahami fatwa

Sejak awal kemunculan serial komik The 99 ulama Saudi telah berupaya melarang penyebaran komik dan kartun anak Muslim ini. Ada beberapa alasan mengapa ulama Saudi memfatwakan larangan tersebut. Pertama, pengaruh Wahabisme. Ulama Saudi sangat kuat memegang ajaran Wahabi yang bercirikan pemurnian ajaran Islam dari pengaruh negatif. Setiap hal yang dianggap membahayakan kemurnian ajaran Islam akan mereka singkirkan termasuk komik dan kartun yang dianggap melecehkan Islam.

Kedua, resistensi perkembangan teknologi. Ulama Saudi sering resisten dalam penggunaan media teknologi. Media massa komik dan kartun adalah media baru dalam dakwah Islam. Pesan-pesan dakwah dalam media ini dituntut lebih kreatif agar laku di pasaran. Pandangan ulama Saudi yang menyatakan kartun "The 99" sebagai kartun setan, menunjukkan mereka tidak memahami karakteristik media. Pesan keislaman dalam komik dan kartun harus bersifat universal agar bisa diterima market yang lebih luas, namun tetap memegang kuat nilai-nilai Islam.

Dalam sejarah disebutkan beberapa kali ulama Saudi gagap dalam menyikapi perkembangan teknologi dan penggunaannya sebagai media. Contohnya Mufti Wahabi Muhammad bin Ibrahim bin Abdul Latif Alu Syaikh pernah mengharamkan mendengar radio dan televisi di Saudi sekalipun untuk mendengarkan Alquran. 

Namun, beberapa tahun kemudian, ketika radio dan televisi diketahui memiliki banyak manfaat dalam penyebaran dakwah, larangan tersebut dicabut. Tidak tertutup kemungkinan beberapa tahun ke depan ulama Saudi akan juga mengakui komik dan kartun sebagai media dakwah baru.

Media dakwah alternatif

Salah satu kelemahan umat Islam menghadapi perkembangan zaman saat ini adalah belum maksimal memanfaatkan media massa dalam menyebarkan pesan keislaman. Menurut Imam Shamsi Ali, tokoh Islam asal Indonesia di Amerika, generasi muda Islam perlu didorong lebih banyak terjun dalam dunia media seperti menjadi wartawan, produser film, termasuk pencipta komik dan kartun. Penguasaan media massa menjadi bagian penting sebagai media dakwah alternatif dalam memberikan gambaran Islam yang jenuin sekaligus juga mengikis Islamofobia dan stereotip negatif terhadap Islam.

Umat Islam tidak cukup sekadar reaktif terhadap setiap produk hiburan yang menyudutkan Islam, tapi mereka juga dituntut lebih kreatif. Contohnya saat ini umat Islam di Los Angeles, California, mulai memberikan perhatian serius kepada produksi hiburan Hollywood. Mereka berhasil menghentikan rencana pembuatan kartun Alice in Arabia produksi ABC Family Hollywood yang dianggap menyebarkan stereotip negatif Islam, yaitu menggambarkan masyarakat Arab sebagai penculik dan penindas perempuan.

Di sisi lain, ada dorongan agar Hollywood semakin banyak membentuk citra Islam yang positif. Saat ini sedang digarap komik superhero remaja berjudul Ms Marvel Kamal Khan dari Marvel Comics, sebuah lembaga produksi yang melahirkan tokoh-tokoh superhero seperti Spiderman, Hulk, dan Iron Man. Tokoh superhero ini digambarkan sebagai gadis Muslim keturunan Pakistan yang tinggal di New Jersey dan menjadi pahlawan penyelamat bumi. Tokoh yang berada di balik penciptaan Kamal Khan ini adalah G Willow Wilson, seorang mualaf. Ia menggarap skrip ceritanya dengan banyak berkonsultasi pada beberapa tokoh Islam di Council on American Islamic Relations (CAIR) Los Angeles.

Pesan Islam juga muncul dalam Film box office Ender's Game (sutradara Orson Scot Card). Dalam ceritanya Alai menyampaikan ungkapan salam kepada Ender sang komandan. Ia kemudian menerangkan bahwa salam maknanya peace (damai). 

Semoga upaya ini menjadi babak baru umat Islam untuk semakin banyak mencurahkan perhatian pada media-media baru termasuk juga berperan aktif dalam produksi hiburan Hollywood sehingga diharapkan Islamofobia akan semakin terkikis dan citra Islam pun semakin positif. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar