Selasa, 27 Oktober 2015

Hidup Bahagia dalam Kesibukan

Hidup Bahagia dalam Kesibukan

Agustine Dwiputri  ;  Penulis Kolom “Konsultasi Psikologi” Kompas Minggu
                                                       KOMPAS, 25 Oktober 2015

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                           

Kesibukan yang tinggi acap kali membuat seseorang menjadi tegang, stres, mudah marah, dan tampak kurang ramah dalam menjalin hubungan dengan sekitarnya, seperti terjadi pada Bapak B.

”Selama 10 tahun terakhir ini rasanya saya hanya hidup untuk kerja. Dari pagi sampai malam yang ada di kepala saya adalah bagaimana membuat perusahaan sepatu saya makin maju dan menjadikan karyawan saya lebih produktif. Saya memang ingin sukses secara materi maupun psikis. Saya pekerja keras, tapi akhir-akhir ini saya berubah, jadi seperti merasa hambar, sering kesal pada diri sendiri maupun pada karyawan, anak istri maupun teman-teman. Sepertinya semua serba salah, tak ada yang mau mengerti diri saya. Saya jadi suka merenung, untuk apa saya banting tulang bekerja keras, tapi kok tak bisa menikmati kebahagiaan. Apa yang salah pada diri saya?”

Dari pembicaraan lebih lanjut, terlihat bahwa Bapak B selama ini memang kurang menjalani kehidupan yang seimbang, mudah waswas, kurang melihat sisi positif dari orang lain di sekitarnya, bahkan karena terlalu berambisi kuat untuk mencapai sesuatu, jadi kurang beristirahat fisik maupun pikirannya. Kini ia merasa jenuh, lelah, semangatnya menurun sehingga perlu melakukan perubahan kebiasaan dalam hidupnya sehari-hari.

Dr Timothy J Sharp (2008) di dalam bukunya, 100 Ways toHappiness, a Guide for Busy People, menguraikan kebiasaan yang dapat dijalani bagi orang sibuk agar tetap bahagia. Untuk masalah yang Pak B alami mungkin beberapa kebiasaan yang disampaikannya dapat berguna untuk mencapai hidup yang lebih positif.

Prioritaskan istirahat

Dalam menjalani hidup seperti apa pun, adalah penting untuk secara teratur beristirahat untuk menyegarkan, merevitalisasi, dan memulihkan diri. Mengistirahatkan tubuh, pikiran, dan jiwa benar-benar dapat ’mengasah pisau’ yang kita gunakan untuk berkegiatan. Analogi ini hanya relevan untuk kebahagiaan, jadi jika kita merasa ’pisau’ kita menjadi tumpul, jika kita merasa terbakar habis, lelah, lesu, atau kurang motivasi, kemudian untuk sementara waktu mengasah pisau kita dengan beristirahat, hal ini pasti akan menambah energi fisik dan mental kita sehingga prestasi berikutnya akan lebih maksimal.

Tidur yang cukup dan berkualitas adalah salah satu kebiasaan terbaik yang dapat membentuk kebahagiaan. Kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup kita dengan tidur, dan itu sangat penting untuk pemulihan energi kita. Banyak orang tidak tidur dengan baik karena mereka tidak menyadari hal-hal yang bisa mereka lakukan untuk membantu mereka tidur lebih baik. Bapak B selama ini menyadari apa yang harus dia lakukan, tapi tidak memprioritaskan tidur karena dia meyakini ada kegiatan lain yang lebih penting.

Apabila Bapak B mulai mengalami manfaat tidur, mudah-mudahan itu akan menjadi prioritas selamanya. Untuk saat ini, paling tidak mencoba membuat prioritas utama untuk minimal sebulan. Tentukan sendiri tujuan tidur sebanyak 7 atau 8 jam setiap malam. Ingatkan diri kita bahwa tidur adalah sesuatu yang tak dapat ditawar lagi!

Tetap fokus

Hidup dalam kesibukan sebenarnya adalah anugerah. Kita justru dapat menjadi sangat sehat lahir dan batin apabila berada dalam kesibukan. Kekeliruannya adalah jika kita menjadi terobsesi pada masa depan; dan ketika kita mengalami penyesalan, kita terpaku terlalu banyak pada masa lalu. Membiarkan pikiran mengembara ke dua arah, ke titik di mana kita merasa gagal, akan mencegah kita untuk mendapatkan hasil maksimal. Kita perlu berhenti sejenak menikmati masa kini dan mencari cara untuk memperdalam hubungan dengan orang-orang yang kita sayangi. Hal ini dapat membantu kita berfokus pada pemikiran tentang tujuan awal kita melakukan semua kesibukan ini.

Salah satu teknik yang cukup berguna, terutama jika Anda tipe orang yang visual, adalah mencari berbagai gambar yang inspiratif untuk diletakkan di atas meja, di samping tempat tidur atau lemari es. Pilihan gambar atau foto sepenuhnya terserah pada Anda. Biasakan memandang gambar tersebut setiap kali Anda mulai merasa bahwa tingkat stres meningkat karena kesibukan Anda. Bisa juga mencoba menyusun daftar tujuan jangka pendek yang akan mengingatkan Anda tentang tujuan yang lebih luas, atau mungkin surat atau e-mail tanda apresiasi dari seorang teman atau rekan kerja yang menyoroti hal-hal baik tentang Anda.

Catatan harian yang positif

Melakukan kegiatan ini merupakan latihan menghargai dan mensyukuri kehidupan, karena mencatat peristiwa hidup yang positif menekankan pentingnya mendaftar dan menghadirkan hal-hal baik yang telah terjadi dalam hidup kita setiap hari. Meskipun sibuk, usahakan secara rutin, dapat dilakukan pada sore atau menjelang malam hari, dan yang terbaik adalah dengan menuliskan hal-hal tersebut, bukan hanya memikirkan kembali. Tuliskan 3-5 hal atau peristiwa baik yang telah terjadi hari itu. Untuk beberapa hari kegiatan ini dapat berlangsung relatif mudah; tapi pada hari-hari lain, mungkin merupakan suatu perjuangan, tapi teruskan karena latihan ini sangat penting dan benar-benar akan mendukung kebahagiaan dan kesejahteraan batin kita.

Anda mungkin hanya ingin mendaftar nama orang-orang yang bertemu pada hari itu dengan siapa Anda memiliki interaksi positif. Anda juga dapat berfokus pada hal-hal produktif yang telah Anda lakukan, apakah sesuatu yang Anda pelajari atau peristiwa yang membuat Anda bahagia. Kuncinya adalah memperkuat hal-hal baik yang telah diperoleh setiap hari, untuk mengimbangi sesuatu yang negatif atau tak diinginkan. Bahkan, jika Anda hanya mengambil satu hal yang baik dari setiap hari untuk dicatat, Anda telah maju ke depan.

Sebagai penutup teruslah mengingat untuk menjadi bahagia dan tuliskan, seperti yang dikatakan oleh Lee Iacocca, seorang industrialis Amerika, ”Disiplin menuliskan sesuatu adalah langkah pertama menuju tercapainya sesuatu agar hal tersebut benar-benar terjadi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar